Menu

Translate

Rabu, 13 Februari 2013

Sejarah Singkat Desa Berangbang

Pada tahun 1885 Desa Berangbang masih berupa Hutan Belukar yang terkenal dengan nama Rimba Raya Berangbang, suatu Rimba Raya tutupan yang terkenal juga dengan sebutan "GOUVERNEMENT HINDIA BELANDA" atau lebih dikenal dengan nama/sebutan hutan GG yang dilindungi dengan undang-undang.

Hutan GG ini disebut juga dengan Cagar Alam di zaman pemerintahan kolonial Belanda, tentang Rimba Raya Berangbang mempunyai latar belakang sejarah kerajaan yang pertama yakni Kerajaan Berangbang yang didirikan oleh " DALAM SUECA PURA " (GELGEL) kurang lebih pada tahun 1580.

Kerajaan Berangbang menurut historisnya didirikan/dibangun setelah Kerajaan Belambangan menjadi daerah taklukan Gelgel "SRI RESI WATURENGGONG KEPAKISAN" yang pada waktu Kerajaaan Berangbang dibawah kekuasaan seorang raja yang bernama: "I GUSTI NGURAH BASANG TAMIYANG" seorang putra dari perdana Menteri Dalem Gelgel. Kerajaan Berangbang dulunya dibangun oleh ratusan prajurit Dalem Gelgel dan ribuan tawanan yang berasal dari daerah Belambangan.

Perjalan kerajaan Berangbang Bahari adalah  pertama dari arah laut Selat Bali meneui pura jati di desa Pengambengan yang dilanjutkan ke daerah utara tibalah di Pura Majapahit di Desa Banyubiru, kemudian lurus ke utara kurang lebih 9 KM tibalah di Pos Menara buatan alam yaitu sebuah bukit Pura Munduk Tumpeng ke arah barat hingga sampai di sebuah bukit lagi yang bernama Bukit Munduk Kendung.

Disini kemudian melanjutkan perjalanan ke arah barat laut ditemuilah sebuah Pura yang disebut pura Pegubungan yang diperkirakan berketinggian kurang lebih 700 meter dari permukaan laut. daerah ini sangat subur karena diapit oleh dua buah sungai yaitu Sungai tukadaya dan Sungai. Berangbang yang dikenal dengan nama "SINGSING TUKAD BERANGBANG". Nama ini didapat karena daerah hutan ini banyak ditumbuhi bambu liar yag disebut dengan "GESING".

Dataran tersebut adalah merupakan bekas lokasi Pura Kerajaan Berangbang Bahari dengan bukti-bukti yang  didapati berupa benda-benda peninggalan yang bersejarah berupa Kuping Kuali Besar yang tertanam di Singsing Tukad Berangbang tersebut, menurut keterangan dari para orang tua kadang-kadang benda-benda tersebut dapat dilihat pada hari-hari tertentu yaitu pada Purnama dan Tilem hingga hingga sampai saat ini daerah ini tergolong sangat angker, selain benda-benda tersebut masih banyak benda-benda lain yang didapat berupa benda kuno berbahan keramik. Ditempat itu pula kita dapat melihat ke selatan terbentang laut selat Bali membujur panjang dari Barat ke Timur sebuah gunung yang bernama "GUNUNG SLOKA BELAMBANGAN".

Kemudian masa peralihan kerajaan Berangbang Bahari pada thaun 1713 yang didalam hubungannya dengan Berangbang yang sekarang jelas merupakan desa perkembangan dilihat dari nama Desa. selanjutnya Desa ini berkembang mengikuti zamannya hingga sampai pada tahun sampai tahun 1887 yang pada saat itu mulanya terjadi pembukaan hutan Berangbang oleh orang karena pada waktu itulah Pemerintah LANDSCHAF JEMBRANA/TUANKU RAJA JEMBRANA IDA ANAK AGUNG MAD RAI memberikan kesempatan untuk penduduk desa baler Bale Agung bergabung dengan Beranbang dibawah perbekel/Kelihan Desa/  Kelihan Gede PAN MUKARENA sebagai Kelihan Desa Pertama.

Setelah  Berangbang menjadi suatu Desa maka barulah diadakan pemisahan dari Baler Bale Agung  dengan Kepala desanya adalah PAN SUDASNING. Dalam pemerintahan kelihan desa ini, Berangbang mengembangkan potensi Desa seacara sederhana dengan penanaman tanaman perkebunan berupa Kelapa, buah-buahan dan di bidang pertanian dikembangkan Tanaman Padi Gaga dan Palawija sebagai dasar untuk pengembangan yang memugkinkan memberikan jaminan kehidupan bagi para petani pada waktu itu.

Setelah masa jabatan Pan sudasning sebagai kelihan Desa maka sebagai penggantinya adalah GAGUS DRESNA yang melanjutkan segala kegiatan dan pengembangan desa sesuai dengan alam desa saat itu. Mengenai jabatan Kelihan Desa pada saat itu tidak mempuyai batas waktu tertentu seperti sekarang ini.

Kemudian sebagai Kelihan Desa yang ketiga PAN REWA yang kemudian diganti oleh PAN KENCAN Kelihan Desa yang ke empat selanjutnya diganti oleh I WAYAN REWA yang saat itu Kelihan Desa sudah berubah menjadi Perbekel. Pengganti I WAYAN REWA adalah I WAYAN SUMA kemudian tahun 1965 -1956 diganti oleh I KETUT SANEM SEBAGAI Perbekel yang kedelapan.

Kemudian dari tahun 1966-1978 Perbekel Desa Berangbang adalah  I KETUT WELLEM  sebgai pengganti I KETUT SANEM dan pada tanggal 7 juli 1978  I KETUT WELLEM mengakhiri masa jabatannya dengan diganti oleh I KETUT SATRA sampai dengan 1988 , dan diganti oleh I KETUT WALLEM dari tahun 1988 sampai dengan 1998.

Kemudian dari tanggal 4 agustus 1998 desa Berangbang dipimpin oleh seorang Perbekel, yang bernama I MADE SAHA ARIMBAWA periode 1988-2006, 2007-2013.
demikianlah sejarah singkat lahirnya desa Berangbang, selain itu masih dapat dikembangkan lagi sejarah desa ini karena penelitian arkeologi tentang keberadaan kerajaan berangbang masih belum ditemukan secara pasti. Penemuan yang terbaru ditemukan hanya beberapa sarkofagus(kuburan terbuat dari batu) dan Kekawin(lagu-lagu bali kuno).

5 komentar:

  1. Wahh hebat,,,saya sendiri putra berangbang gk tau sejarah brangbang hehehe,,,bagus buat pengetahuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih selalu bangga jadi putra putri berangbang ya

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. saya habis observasi di desa brangbang. . tentang hubungan sarkofagus yg ada di sana dengan kerajaan brangbang agung.. tolong dong jelaskan gimana tuh apa ada hubungannya atau tidak.. suksema.. tolong bantuin ya..

    BalasHapus
  4. Semoga Desa Berangbang tambah maju

    BalasHapus